Tumbuhan Mengkudu (Morinda Citrifolia)
sudah
sejak lama dikenal oleh masyarakat Indonesia . Tumbuhan berbuah kuning
pucat tersebut bisa ditemui di berbagai daerah. Biasanya tumbuh secara liar di
pekarangan atau pinggir jalan. Selain mengkudu, nama lokal lain adalah pace,
bentis, kemudu (Jawa), cangkudu (Sunda), kondhuk (Madura), bangkudu (Batak),
neteu (Mentawai), keumudee (Aceh), tibah (Bali) atau rewonang (Dayak). Namun
secara internasional, mengkudu lebih dikenal sebagai “noni” yang merupakan
sebutan khas orang Hawaii .

Sayangnya, karena kebodohan dan
ketidaktahuan kita, buah mengkudu nyaris tidak mendapat perhatian. Apalagi
bentuk buahnya yang cenderung bak si “buruk rupa” dan baunya kurang sedap
menjadikan mengkudu seperti seorang penderita kusta yang tercampakan. Hanya
sedikit orang yang mengonsumsinya, itu pun hanya dijadikan bahan rujak coel
selingan karena bosan dengan buah lain.
Untuk sekian lama, mengkudu seperti
musnah dalam kehidupan orang Indonesia
dan nyaris tak ada orang yang merasa kehilangan. Pohon yang tersisa pun banyak
ditebang. Baru kemudian ketika para ahli mengumumkan bahwa mengkudu
sesungguhnya memiliki sifat multiguna sebagai tanaman obat, kita tersentak. Si
“buruk rupa” pun kini banyak dicari orang dan menjadi salah satu primadona
bisnis dengan omset miliaran rupiah.
“Back to nature”
Pohon
setinggi 3-8 m dengan batang pokok jelas. Daun bertepi rata, berwarna hijau kekuningan.
Bunganya berbentuk bonggol diketiak daun. Buahnya berbenjol-benjol tidak
teratur. Panjangnya mencapai 5-10 cm. pace tumbuh pada tanah berkapur
ketinggian 1.000m dpl.
Kandungan
dan khasiat
Scopoletin,
senyawa ini berfungsi mengatur tekanan darah. Saat tekanan darah tinggi,
scopoletin membantu menurunkan. Sebaliknya bila tekanan darah menjadi rendah,
ia akan menaikkannya. Selain berindikasi antibakteri, senyawa ini juga mengatur
hormone serotonin, yang membantu menurunkan kadar kecemasan dan depresi.
Morindin,
zat ini berkhasiat dalam meningkatkan system pertahanan tubuh. Selain dua zat
di atas, pace juga mengandung gum, asam malat, asam sitrat, dan senyawa
antiseptic.
Hasil
Penelitian
Berdasarkan
penelitian, ada sekitar 61 lebih senyawa berkhasiat yang dikandung mengkudu.
Mereka bekerja secara sinergis dan misterius. Contohnya, beberapa senyawa yang
berperan aktif dalam pengobatan penyakit tertentu, bukan berarti hanya senyawa
itu yang berkontribusi. Tapi disokong juga oleh senyawa lainnya. Itulah sebabnya
mengkonsumsi hasil ekstraksi satu senyawa bakal berbeda khasiatnya dibandingkan
dengan kalau kita menenggak sari buah mengkudu secara keseluruhan.
Katakanlah
dalam mengobati tekanan darah. Sari buah mengkudu bisa meningkatkan tekanan
darah bagi penderita darah rendah tapi di lain sisi bisa menurunkan tensi
darah bagi penderita hipertensi. Fenomena itu tidak akan terjadi pada buah
mengkudu yang diekstrak.
Menurut
penelitian dr. Mona Harrison dari fakultas Kedokteran Universitas Bolton , konsumsi sari buah megkudu akan membantu
penyediaan hormone xeronine. Xeronine dari mengkudu bekerja secara
kontradiktif. Pada penderita tekanan darah tinggi, xeronin menurunkan tekanan
darah menjadi normal. Pada penderita tekanan darah rendah, mengkudu
meningkatkan tekanan darah darah. Dengan kata lain, sari buah mengkudu
berfungsi sebagai adaptogen, penyeimbang fungsi sel-sel tubuh.
Efek
kontradiktif buah mengkudu juga telah diteliti oleh Y. Murati (1981) dari
fakultas Kedokteran UGM. Perasan daging buah mengkudu memberikan perubahan
sangat berarti pada jantung, yaitu menurunkan kekuatan kontraksi otot jantung,
menurunkan kecepatan denyut jantung dan menaikkan jumlah aliran darah koroner
jantung setiap menitnya.
Uji
praklinis pada tungkai bawah kucing menunjukkan pengaruh hipotensif, yaitu
menurunkan tahanan aliran darah (vasodilatasi) pembuluh darah tungkai bawah
kucing tapi juga mempunyai efek hipertensif. penelitian oleh A.M. Djojosugito
dkk. (1975-1976) itu menunjukkan, dalam sari buah mengkudu setidaknya terdapat dua
komponen yang bersifat berlawanan.
Dalam
penelusuran Luki yang pernah mengenyam pendidikan farmasi di Bandung , sari mengkudu juga mengandung
scopoletin. Salah satu fungsinya, membersihkan endapan penyebab arteroklerosis
dalam pembuluh darah. Dengan demikian, pembuluh darah menjadi lentur sehingga
kerja jantung memompa darah tidak begitu berat.
Hasil
penelitian F.H.A Dwiyanto (1996) dari Fakultas Biologi UGM, Hadinoto dkk.
(1993) dari Jurusan Farmasi UNHAS dan I. Jumiati (1997) dari Fakultas
Kedokteran UGM, buah pace mempunyai efek menurunkan kadar glukosa darah tikus
putih. Mekanisme kerja hipoglikemik melalui hambatan absorbsi glukosa pada usus
dan meningkatkan sekresi insulin.
Jadi kerja
buah mengkudu tidak langsung menurunkan kadar gula dalam darah. Melainkan
meningkatkan insulin yang mengatur keberadaan gula dalam darah.
Pace juga
mengandung antiseptic dan antibakteri pathogen yaitu Eschericia colli,
Salmonella dan Staphylococcus aureus. Hal ini diperkuat oleh penelitian Ester
(1992) dari Fakultas Farmasi UGM.
Anne
Hirazu,I dalam tesis doktornya membuktikan bahwa mengkudu matang mengandung gum
arab dan berbagai jenis glukosa yang punya daya antitumor dan menstimulir
kekebalan tubuh. Aerta mengandung senyawa aktif merangsang kelenjar pineal
mengeluarkan serotonin dan endorphin (morfin tubuh). Makanya mengkudu sering
digunakan dalam terapi narkoba.
Melihat positifnya
hasil penelitian bahwa mengkudu bisa membantu Anda yang punya tekanan darah
tinggi dan juga diabetes, maka mengkudu layak untuk Anda jadikan obat tradisional
keluarga.
Dari berbagai sumber
0 comments:
Posting Komentar
Mohon komentar mengenai blog dan artikel ini serta segala kekurangan dan kelebihan dalam blog ini, Terimakasih...!