Dalam upaya meningkatkan produktivitas
dan mutu produk perlu adanya upaya secara maksimal, yang mana salah satunya
adalah dengan usaha penerapan dan pelaksanaan SOP secara tepat dan
konsisten. Dalam upaya pelaksanaan hal tersebut melalui kegiatan
Satker 04 Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Tabanan dilaksanakan
SL GAP Manggis yang diselenggarakan pada
bulan September sampai dengan bulan Nopember 2011 di Banjar Dinas Galiukir,
Desa Kebonpadangan, Kecamatan Pupuan. Pelaksanaan SL-GAP Manggis ini diikuti 30
peserta dari kelompok yang ada diwilayah Kecamatan Pupuan dan Kecamatan
Selemadeg Barat yaitu Kelompoktani Lantang semu sebagai tuan rumah, Kelompoktani
Tumpang Sari, Juwuk Legi, Sarwa Mupuhu, Tani Jaya, Kerta Sari, Amerta Sari dan
Guna Karya.
Penerapan Good Agricultural
Practices Indonesia (GAP) pada komoditas hortikultura, merupakan bagian yang
tidak terlepas dari upaya peningkatan daya saing hortikultura Indonesia di
pasar internasional maupun di pasar domestik.
Sekolah Lapang GAP (SL-GAP)
merupakan media bagi petani untuk belajar memahami GAP secara mandiri. Prinsip
penyelenggaraan SL-GAP adalah belajar dari pengalaman petani dalam melaksanakan
kegiatan budidaya. Diharapkan melalui metode pembelajaran ini, petani akan
lebih memahami hal-hal terkait dengan GAP di tingkat lapang. Penyelenggaraan
SL-GAP yang dilakukan secara maksimal dapat memberi dan meningkatkan wawasan
serta pemahaman pelaku usahatani hortikultura dalam menerapkan GAP/SOP pada
kegiatan budidaya hortikultura.
Kegiatan tersebut diharapkan
dapat memberi dampak optimal pada peningkatan pemahaman petani, terkait
tatacara dan hal-hal penting yang harus diperhatikan dalam melaksanakan
budidaya. Penerapan GAP diharapkan menghasilkan produk bermutu yang aman
konsumsi.
Tujuan dari kegiatan tersebut
adalah untuk meningkatkan ketrampilan dan pemahaman secara utuh tentang
penerapan GAP bagi petani peserta dan memberi motivasi untuk melakukan
pencatatan kegiatan secara berkelanjutan.
Sasaran kegiatan adalah
meningkatnya kemampuan petani dan petugas lapangan secara utuh tentang
penerapan GAP bagi petani peserta. sehingga dapat meningkatkan produksi dan
produktivitas hortikultura di wilayah masing-masing.
copyright@2011
0 comments:
Posting Komentar
Mohon komentar mengenai blog dan artikel ini serta segala kekurangan dan kelebihan dalam blog ini, Terimakasih...!