
Walaupun tidak termasuk panen raya, jumlah produksi manggis
di wilayah kelompok mencapai rata-rata 4 ton perhari, di bulan Pebruari–Maret
kemarin. Semua produksi manggis ini hanya dipasarkan ke pasar lokal. Hal ini disebabkan
berhentinya ekspor manggis khususnya ke China, yang merupakan negara pengimpor
manggis terbesar. Hal ini menyebabkan harga manggis ditingkat petani menjadi
tidak stabil.
Kelompok Lantang Semu sempat packing manggis yang
bekerjasama dengan STA Sari Buah namun tidak bisa berjalan, karena berhentinya
pasar ekspor.
Tanggung jawab Kelompok sebagai motor penggerak bagi petani
tetap berusaha mencari pasar demi kelancaran produksi hasil pertanian yang ada
diwilayah kelompok.
0 comments:
Posting Komentar
Mohon komentar mengenai blog dan artikel ini serta segala kekurangan dan kelebihan dalam blog ini, Terimakasih...!